General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) Sudjarwo menjelaskan Langkah PLN memberikan pendampingan ini sejalan dengan prinsip _Enviroment, Sustainability and Governance_ (ESG) dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar sehingga PLN bisa menerapkan _Creating Share Value_ (CSV).
“PLN menjadi katalis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga meningkatkan kegiatan ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama,” jelas Sudjarwo.
Sebagai contoh, salah satu pemilik UMKM di wilayah Sumbawa, UMKM Sari Mandiri pada tahun 2022 mampu menyerap FABA mencapai 297,4 ton per tahun atau jika di rata-rata per harinya memanfaatkan FABA sebanyak 0,8 ton.
Sudjarwo memberikan gambaran, harga pasir per _dump truck_ dari lombok mencapai Rp1,4 juta, dengan adanya FABA saat ini UMKM dapat menggunakan pasir lokal sebagai campuran FABA yang per _dump truck_ harganya sebesar Rp400.000. Sehingga UMKM dapat mendapatkan manfaat ekonomis dan dapat mengalihkan modalnya untuk mengembangkan usahanya.
Sudjarwo melanjutkan, melalui program kolaborasi dengan BUMDes Sukses Mandiri ini, dirinya berharap pemanfaatan FABA yang di produksi menjadi _paving block_ dan batako akan semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru dan manfaat lain bagi masyarakat sekitar serta mengurangi ketergantungan produk impor bahan konstruksi bangunan.
“Dengan bantuan mesin cetak _paving block_ dan batako ini, PLN berharap BUMDes dapat lebih produktif, kas pendapatan BUMDes bertambah dan banyak tercipta lapangan kerja. Sehingga, pembangunan yang berwawasan lingkungan, berkelanjutan sesuai prinsip _Sustainable Development Goals_ akan terwujud,” pungkas Sudjarwo. (dex)