Di Bawah Guyuran Hujan, Semangat Tak Terpadamkan
Momen paling dramatis sekaligus paling heroik terjadi di pertengahan acara. Langit Jombang yang semula cerah mendadak mendung. Tak lama kemudian, hujan deras mengguyur area kompetisi.
Namun, keajaiban kekompakan dan ketangguhan pun tersaji.
Tak satu pun peserta yang menghentikan penampilan. Di tengah guyuran air, mereka tetap berdiri tegap, memainkan alat musik, dan menuntaskan setiap formasi dengan penuh antusiasme.
Tepuk tangan dan sorakan penonton justru semakin riuh, berubah menjadi dukungan total atas perjuangan para pelajar yang basah kuyup.
Momen tersebut menjadi simbol nyata dari nilai kedisiplinan dan pantang menyerah yang diusung oleh marching band. Sebuah gambaran keteguhan mental generasi muda yang tidak gentar menghadapi rintangan.
Wakil Bupati Jombang Salmanudin turut menyampaikan kebanggaannya. “Kami bangga melihat semangat dan penampilan anak-anak kita hari ini. Mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan bermusik, tetapi juga nilai-nilai kerja sama dan keuletan.
Kegiatan seperti ini penting untuk terus kita dukung karena menjadi wadah pembentukan karakter generasi penerus,” katanya.
Marching Band Competition 2025 berakhir dalam suasana penuh kegembiraan. Meskipun langit sempat menangis, semangat peserta dan penonton tetap membara hingga tirai ditutup.
Perayaan Hari Jadi ke-115 Pemkab Jombang melalui kompetisi ini bukan sekadar ajang unjuk kebolehan, tetapi juga simbol persaudaraan, persatuan, dan ketangguhan.
Jombang telah membuktikan bahwa mereka memiliki generasi muda yang berbakat, tangguh, dan siap membawa daerahnya menuju masa depan yang lebih maju, berbudaya, dan sejahtera.
Reporter: Adi