“Nggak ada aktivitas apa pun di sana, Mas. Kami sudah beberapa kali cek, tapi memang kosong. Meski begitu, kami tetap memantau pergerakannya,” ujarnya.
Di sisi lain, sumber terpercaya dari tim media menyebut bahwa meski lapak lama telah tutup, YT dan KK belum benar-benar berhenti dari praktik ilegal tersebut.
Diduga, keduanya kini tengah mencari lokasi baru untuk melanjutkan aksi pengurasan solar bersubsidi di beberapa SPBU wilayah Bojonegoro.
“Mereka pindah tempat di Dander, malam ini dapat info,” ujar sumber.
Tim media masih terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan aparat kepolisian guna memastikan pergerakan jaringan mafia BBM ini tidak kembali merugikan masyarakat.
Aksi cepat jajaran Satreskrim Polres Bojonegoro dalam menindaklanjuti laporan publik dan sorotan media diharapkan menjadi peringatan keras bagi pelaku-pelaku lain agar menghentikan praktik penyelewengan BBM bersubsidi.















