Darmawan melanjutkan, sebagai BUMN yang memanfaatkan air untuk proses bisnisnya, PLN mengedepankan tata kelola yang berkelanjutan. Sepanjang tahun 2022, total konsumsi air PLN mencapai 24 juta metrik ton. Konsumsi air ini mayoritas digunakan untuk kegiatan operasional baik pembangkitan maupun domestik.
“Kami mengedepankan aspek keberlanjutan dalam penggunaan air ini. Kami juga melakukan efisiensi penggunaan air sehingga bisa mengurangi volume air baku yang dikonsumsi,” ujar Darmawan.
Misalnya, dalam kegiatan operasional pembangkit, PLN menggunakan air dengan sistem _closed cycle_ atau penggunaan kembali sehingga meminimalisir limbah. PLN mengedepankan prinsip 3R ( _Reduce, Reuse, Recycle_) dalam pemanfaatan air untuk bisa mendukung efisiensi.
“Program efisiensi air ini justru berkontribusi pada masyarakat melibatkan _stakeholder_ seperti kelompok masyarakat untuk penyediaan air dari sumber lain. Target dari program tersebut adalah mengoptimalkan penggunaan air untuk kegiatan pembangkit,” tambah Darmawan.
Program efisiensi air yang dilakukan PLN mampu menurunkan pemakaian air baik untuk operasional pembangkitan maupun untuk kegiatan pendukung sebesar 23,12 juta metrik ton dari 33 pembangkit di PLN lewat prinsip 3R. (dex)