PLN-CFA Society Garap Kolaborasi Sektor Publik dan Privat untuk Akselerasi Transisi Energi

Di sisi lain, Indonesia memiliki jumlah kredit karbon cukup besar yang dihasilkan oleh kurang lebih 172 hektare hutan yang tersedia. Potensi ini bisa dimanfaatkan degan sangat baik pada pasar karbon untuk mencapai NZE.

“Kami di CFA Indonesia memang memiliki konsen tinggi mengenai _carbon trading,_ kemarin OJK telah menerbitkan nomenklaturnya. Jadi nanti kita akan bahas bagaimana skema jual belinya, bagaimana itu aturannya, pasarnya, bagian yang berperan seperti apa,” lanjut Pahala.

Pahala menambahkan, target utama dari kegiatan_Indonesia’s Transition towards Net Zero_ ini adalah memberikan masukan pada stakeholder bagaimana mengelola perusahaan dalam ESG _(environment, social, and governance)_ yang baik.

“Selain _carbon trading_ yang menjadi fokus utama kami. Di CFA Indonesia, kami akan memperbaiki kekurangan kami sebelumnya yaitu dalam peran advokasi memberikan masukan terkait upaya mendorong kebijakan terkait praktik ESG. Target KPI kami ada tiga perusahaan emiten dan _fund_ yang menerapkan _disclosures_ ESG,” tutup Pahala.

  Jurnalis Tetap Mengambil Peran, Pastikan Pilkada 2024 di Bojonegoro Sesuai Koridor

Acara ini didukung oleh banyak pihak dan menjadi ajang diskusi untuk mempercepat target transisi energi. PLN sebagai lokomotif transisi energi menjadi salah satu bagian dalam diskusi CFA ini. Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi akan menjadi pembicara dan membahas transisi energi di sektor ketenagalistrikan. (dex)

Tinggalkan Balasan