Sejumlah tahapan telah dilakukan, mulai dari penyusunan kriteria lansia sebatang kara, pendataan penerima manfaat, hingga pemetaan calon tenaga pendamping. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pelatihan dasar bagi para pendamping, serta sosialisasi kepada organisasi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan pendekatan berbasis komunitas, Pemkab Bojonegoro ingin menciptakan ekosistem sosial yang mendukung para lansia untuk tetap hidup bermartabat.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan kesehatan lansia, tetapi juga mendorong terciptanya interaksi sosial yang berkelanjutan. Pendamping tidak hanya akan membantu dalam hal perawatan dasar, tetapi juga menjadi teman bicara, penghubung layanan sosial, serta pelindung hak-hak sipil lansia dalam kehidupan sehari-hari.
Ke depannya, Pemkab Bojonegoro akan melakukan monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan optimal. Evaluasi akan difokuskan pada efektivitas pendampingan, peningkatan kualitas hidup lansia, serta kepuasan penerima manfaat. “Lewat ikhtiar ini, kami ingin memastikan bahwa para lansia tetap hidup sejahtera, sehat, dan tidak merasa sendiri di hari tuanya,” pungkas Bupati Wahono