Bojonegoro | MMCNews.Id ,- Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan perekonomian sulit akibat pandemi Covid-19, pola hidup masyarakat secara otomatis akan berubah. Masyarakat lebih memilih hidup hemat dengan memasak sendiri di rumah. Akibatnya, banyak para pelaku usaha menegah kebawah omzet penjualan berkurang.
Dari pantuan awak media di lapangan, Kapolres Bojonegoro, AKBP EG Pandia bersama Para Pejabat Utama Polres Bojonegoro saat itu menggelar bakti sosial dengan menyalurkan paket sembako di kawasan Rt. 3 Rw. 4 Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Kota Bojonegoro.
AKBP EG Pandia yang saat itu menyalurkan bantuan sosial paket sembako di kawasan Rt. 3 Rw. 4 Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Kota Bojonegoro mendengar cerita salah satu pelaku usaha/pedagang tahu goreng, seperti halnya yang dikatakan Gatik, 50, pedagang tahu goreng. Ia mengaku tak bisa berbuat banyak atas penerapan PPKM Darurat tersebut. Padahal hal itu membuat pendapatannya jauh berkurang dari hari biasanya.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa pak. Biasanya sebelum ada pembatasan pendapatan tiap hari berkisar Rp. 300 an ribu. Tetapi adanya pembatasan ini ya..mau tidak mau disyukuri, pendapatan turun drastis Rp. 100 – 150 ribu perhari,” ucap ibu Gatik.
Di tempat yang sama, Kapolres Bojonegoro, mengatakan adanya PPKM Darurat ini merupakan upaya Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Bagi pelaku usaha/pedagang untuk dimengerti dan dipahami situasi dan kondisi saat ini.