Ketua PWI Muhammad Yazid dalam topik Pers dan Pengawasan Pemilu menjelaskan perlu ada kontrol oleh media pers. Potensi kerawanan pemilu sudah dipetakan. Ada 3 potensi di antaranya masyarakat terkelompok secara politik, perang informasi, serta maraknya hoax di medsos
Masih dalam kesempatan sama, narasumber dari Jawa Pos Radar Bojonegoro M Suaeb menjelaskan penyebaran hoax disebabkan tidak adanya saring sebelum sharing. “Mayoritas penyebarnya ialah ibu-ibu,” ungkapnya saat membawakan materi Hoax Itu Permainan.
Pihaknya berpesan, kekuatan pers terletak pada konfirmasi. Sehingga setiap mendapatkan kiriman berita, harus rajin konfirmasi. Penyelenggara pemerintah pun juga perlu untuk rajin klarifikasi.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan media pers, Bawaslu, KPU Kabupaten Bojonegoro, Bakesbangpol, Dinas Kominfo serta tamu undangan. [cs/nn]