Buktikan Tanah Subur, Bojonegoro Panen Padi Organik

Bojonegoro – Untuk kali ke dua panen raya padi organik yang merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat (PPM) Integrated Farming System binaan PT Pertamina EP Sukowati Field. Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro ini menjadi bukti nyata potensi besar pertanian organik di wilayah tersebut.

Kepala Desa Sambiroto dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas panen padi organik yang kedua ini. Ia juga mengapresiasi harga gabah yang baik dan ketersediaan pupuk. Namun, ia tak lupa menyampaikan aspirasi masyarakat terkait pembangunan cek dam yang sudah disurvei sejak tahun 2023 namun belum terealisasi. Cek dam ini diharapkan dapat mengatasi persoalan tata kelola air di wilayah tersebut.

  Satreskrim Bojonegoro Bekuk Enam Pelaku Pencuri Gabah

Senada dengan hal tersebut, Setyo Wahono dalam sambutannya menyoroti kondisi tanah di Bojonegoro yang dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas akibat penggunaan pupuk kimia. Ia menjelaskan bagaimana pertanian organik dapat memperbaiki ekosistem tanah, mengembalikan kesuburan, dan meningkatkan keanekaragaman hayati di sawah.

Lebih lanjut, Setyo Wahono memaparkan keuntungan ekonomi dari pertanian organik. Harga beras organik yang mencapai Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per kilogram, bahkan berpotensi lebih tinggi di pasar modern, jauh melampaui harga beras non-organik. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam penerapan pertanian organik dan meminta dukungan pemerintah untuk membangun tata kelola pertanian dan pasar yang lebih baik.

Puncak acara adalah sambutan Bupati Bojonegoro yang penuh semangat. Beliau menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan panen padi organik dengan produktivitas mencapai 6,5 ton per hektar. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata produktivitas padi konvensional di Bojonegoro yang hanya 5,8 ton per hektar. “Hari ini kita sedang menyaksikan bukti nyata bahwa tanah Bojonegoro cukup subur, tanpa pupuk kimia, tanpa pestisida kimia, kita bisa menghasilkan padi organik dengan produktivitas yang lebih tinggi,” seru Bupati disambut tepuk tangan meriah para petani. Minggu (19/05/2025).

Tinggalkan Balasan