“Hahaaha… itu hanya isu mas, terlalu jauh kalau saya punya motif untuk maju mengikuti kontes politik pilkades. Itu tidak benar,”jawabnya tegas.
“Saya baik dengan p kades, bahkan dua periode saya dan teman-teman ikut mendukung dan mensukseskan di pemilihan beliau (p kades).”imbuhnya.
Tapi, sambungnya, dalam perjalanan kasus ini. pihaknya malah di laporkan ke Polda Jatim. Dan itu diketahui setelah adanya pemanggilan dari pihak Polda pekan lalu untuk di mintai keterangan.
Imron menyebut, ada empat orang yang dilaporkan ke Polda Jatim dengan dugaan menghalangi kegiatan pertambangan.
“Kami bingung kenapa dilaporkan. Padahal kami hanya menanyakan transparansi keuangan yang di kelola panitia desa. Anehnya lagi kok tau namanya. Padahal yang dilaporkan ada berprofesi sopir yang berada di luar kota,”sebutnya.
Terkait penutupan, kami tegaskan tidak bermaksud sampai ke situ. Pihaknya hanya menginginkan kejelasan. Kalau sudah dijelaskan, pihaknya akan menerima.
“Gak ribet kok mas, umpama panitia ataupun pihak pemdes mau menjelaskan terkait hal itu ya sudah. Mau duite habis atau di bawa siapa kita gak persoalkan. Yang penting tuntutan warga diakomodir,”jelasnya.
Ditambahkanya, ia menegaskan, pada intinya warga hanya ingin transparansi pengelolaan keuangan dan fungsi jalan.
Senada dengan Imron, kedua teman imron juga mengatakan, bahwa pihaknya hanya menuntut transparansi pengelolaan keuangan. Dan tetkait di laporkan dirinya ke Polda memang begitu adanya. Tapi panggilan itu belum bisa datang.
Perlu diketahui, pihak warga hari ini kembali akan melakukan aksi damai yang ke lima kalinya. Hal itu sesuai dengan agenda aksi sebelumnya yang ke empat kalinya.
Bahwa hari ini pihak panitia akan menyampaikan keuangan dari hasil kerjasama dengan perusahàan. Dan akan mengembalikan uang yang diduga sudah terpakai.
Dari hasil informasi warga desa Sumuragung akan melakukan aksi yang ke lima pada pukul 13:00 bertempat di balai desa sumuragung.