Kegiatan ini merupakan bagian dari program bantuan sosial yang lebih luas dan terstruktur. Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro tahun 2025, tercatat sebanyak 9.400 kepala keluarga (KK) masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem. Menyadari kondisi ini, Bupati Setyo Wahono segera menginisiasi langkah sistematis untuk memberikan perlindungan sosial yang tepat sasaran.
Melalui Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Mas Wahono mengeksekusi program bantuan sosial yang menyasar KK miskin ekstrem di seluruh wilayah Bojonegoro. Mas Wahono percaya bahwa pendekatan pembangunan yang berhasil harus dimulai dari kepedulian terhadap mereka yang paling rentan. Dalam setiap kunjungan, ia senantiasa memberi dorongan moral, sembari memohon doa dan dukungan masyarakat. “Agar dirinya bersama masyarakat dapat membangun Bojonegoro lebih bahagia, makmur dan membanggakan.”
KUSUMO bukan sekadar program bantuan. Ia adalah simbol kepemimpinan yang merangkul, menguatkan, dan menginspirasi. Setyo Wahono menghadirkan makna baru dalam pelayanan publik—bahwa kehadiran pemerintah yang empatik, responsif, dan tulus adalah fondasi membangun daerah yang tangguh dan penuh harapan.
Dengan semangat gotong royong dan visi Bojonegoro bahagia, makmur dan membanggakan, pemerintah berkomitmen untuk terus bergerak dari rumah ke rumah, dari hati ke hati, menyapa rakyat yang selama ini berada di garis paling pinggir kehidupan. Karena bagi Mas Wahono, membangun Bojonegoro berarti membangun manusia, mulai dari yang paling membutuhkan perhatian.[fif]















