Tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, forum ini juga menjadi ajang sosialisasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Bantuan ini mencakup program Donasi Dai Masjid, Berkah Pondok Pesantren, Indonesia Bercahaya, penanaman 1.000 bibit pohon, pemasangan listrik gratis untuk 100 rumah, hingga santunan untuk 40 guru mengaji.
Selain itu, PT PLN (Persero) juga berkomitmen dan memastikan ketersediaan energi hingga pulau-pulau terluar di Madura, termasuk energi bersih yang akan terus dilakukan pembangunannya yang berlokasi di Bawean, Kangean, Gili Raja, dan lainnya.
Wakil Bupati Pamekasan , H. Soekarianto menegaskan pentingnya listrik dalam kehidupan modern, bahkan menyebut listrik kini sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat karena listrik sangat berarti dan berpengaruh dalam perekonomian di Pulau Madura. “Kami mengusulkan pendekatan kolaboratif, misalnya menjadikan festival layang-layang sebagai edukasi, atau pengembangan teknologi tepat guna untuk petani tembakau agar aman dan efisien,” ujarnya.
Dalam sambutannya Asisten I Pemkab Sampang, Bapak Sudarmanto, menyampaikan meminta agar layanan PLN ditingkatkan, khususnya di dusun dan fasilitas vital seperti rumah sakit. “Forum seperti ini idealnya dilakukan rutin. Kami butuh ruang menyampaikan aspirasi langsung, bukan hanya soal pemadaman, tapi juga promosi layanan PLN” ujarnya. Beliau juga mendorong PLN untuk memperluas jaringannya sampai ke dusun-dusun pelosok.
Forum Multistakeholder Madura menjadi langkah awal yang penting dalam menguatkan kolaborasi dan mendapatkan sambutan positif dari para pemangku kepentingan. Pemerintah daerah menyatakan komitmen mendukung penuh pembangunan infrastruktur kelistrikan, terutama dalam menyikapi tantangan kebutuhan listrik industri, perumahan, dan kawasan wisata yang semakin meningkat antar sektor untuk menciptakan Madura yang lebih terang, sejahtera, dan berkelanjutan. (@dex)