Ia menjelaskan pihaknya tidak mengharapkan ada warga yang meninggal akibat COVID-19 dan honor tersebut sebagai konsekuensi Bupati yang menjadi pengarah dalam melakukan monitoring kegiatan pemakaman.
Hendy Siswanto mengakui memang menerima honor puluhan juta dari pemakaman jenazah Covid-19.Yang Jumlahnya sudah mencapai Rp 70.500.000. Namun, Hendy juga mengaku honor tersebut telah diberikannya pada warga kurang mampu yang keluarganya meninggal karena Covid-19.
“Honor yang saya terima itu langsung kami berikan pada keluarga yang meninggal karena Covid-19, yang tidak mampu,” papar Hendy Siswanto menjelaskan.
Masih menurut Handy Siswanto, berdasarkan regulasi yang ada, terdapat peran pengarah, penanggung jawab, ketua, anggota dalam tim pemakaman Covid-19. Dana yang didapat untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
Hendy menjelaskan, honor dari tim pemakaman itu senilai Rp 100.000 per warga yang meninggal karena Covid-19.
Jumlah honor mencapai Rp 70 juta dihitung dari jumlah warga yang meninggal.
“Kenapa sekarang sampai Rp 70 juta, karena dihitung dari jumlah yang meninggal,” papar dia.
Hendy menambahkan, jumlah warga yang meninggal karena Covid-19 dalam kurun waktu bulan Juni-Juli 2021 memang meningkat.
“Bukan setiap bulan dapat itu (70 juta), kami tidak berharap mendapatkan seperti itu, kalau besar, artinya yang meninggal banyak. Kami tidak harapkan itu,” terang Hendy .
Dalam penilainya , dirinya mengikuti regulasi yang ada terkait tim pemakaman Covid-19. Tugasnya melakukan monitor pada setiap warga yang meninggal.
Selain itu, dirinya juga baru sekali mendapatkan honor dari tim pemakaman jenazah Covid-19 tersebut.
Disisi lain, dirinya tak berharap mendapatkan honor dari warga yang meninggal itu.
Dia mengaku tim pemakaman Covid-19 juga sudah ada sebelumnya. Namun, tingkat kematian lebih sedikit, sehingga honor yang didapatkan juga sedikit.
Dia mengaku honor itu diterimanya, sebagai konsekuensi dari penanggung jawab yang bertugas memonitor pemakaman jenazah Covid-19 hingga pertanggungjawaban pada keluarga yang meninggal.
“Pelayanan itu yang harus kami monitoring setiap saat, bahkan di saat bukan jam kerja,” tutur dia.
“Pada bulan Juni-Juli 2021 tercatat pemakaman warga yang meninggal akibat COVID-19 cukup tinggi, sehingga honor kegiatan pemakaman terlihat banyak,” pungkasnya. (Red/Yahya)
Editor : Didik Sap