“Kami menduga proyek TPT ini, dikerjakan secara asal-asalan. Pasalnya pekerjaan TPT ini, baru berumur satu bulan sudah ambruk, bangunan tersebut juga diduga dikerjakan dengan asal asalan,” kata munakib.
Dirinya berharap Agar pihak konsultan pengawas dan PPTK dinas terkait. Untuk segera melakukan peninjauan ke lokasi proyek TPT yang masih dalam kondisi porak poranda.
Lebih lanjut awak media mengkonfirmasi ke kepala bidang (Kabid) dinas PU SDA kabupaten Bojonegoro via WhatsApp, Iwan Kristian membenarkan bahwa panjang total yang sleding 10%.
“Dari panjang total yang sleding kurang lebih 10%, sejak di foto yg di tayang media itu sudah di lakukan tindakan pengamanan matrial, seperti bronjong kita angkat, pemeliharaan kita hentikan sementara karena nunggu masa panen, cuaca dan kondiai tanah untuk alat berat blm memungkinkan, pemborong sudah siap perbaikan sesuai jastek, dukungan pabrikan terkait beton dan alat berat sudah ada, dan di lokasi masih stanbay 2 alat exca yg di parkir dekat kantor direksi. Ini masa pemeliharaan 1th untuk perbaikan kita batasi 150 hr selesai sesuai kondisi cuaca ( banjir/ air bengawan tinggi),” tulis Iwan di WhatsApp.
Iwan Kristiawan Kabid PU SDA kabupaten Bojonegoro menambahkan, bahwasanya kontraktor pelaksana proyek sudah siap memperbaiki proyek. “Ini sudah ada surat kesanggupan perbaikan dan sudah order matrial tinggal nunggu waktu yg tepat untuk di kerjakan,” tutup Iwan. (Red/Guh)