Sistem OMP dilengkapi dengan Head End System (HES), Master Data Management System (MDMS), dan terintegrasi dengan aplikasi monitoring seperti Online Monitoring Losses (OML) serta sistem evaluasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dan Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Komunikasi data dilakukan melalui jaringan Radio Frequency (RF) dan Auxiliary Communication Unit (ACU) yang dikembangkan oleh PLN Icon Plus.
General Manager PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Bagian Timur, Rory Aditya, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi contoh sinergi antara teknologi, operasional, dan keandalan data. “Kami tidak hanya membangun sistem monitoring, tapi juga memperbaiki akurasi Data Induk Langganan (DIL) dan Data Induk Jaringan (DIJ) yang menjadi fondasi utama transformasi digital kelistrikan. OMP ini menjadi jembatan nyata menuju smart grid, tanpa harus menunggu semuanya diganti,” ujarnya.
PLN Icon Plus menegaskan bahwa keberhasilan implementasi di Bangkalan akan menjadi model untuk wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa, yakni tingginya susut energi dan keterbatasan investasi OMP. Proyek ini juga menunjukkan peran aktif PLN Icon Plus sebagai enabler digital PLN Group, mendorong efisiensi, transparansi, dan pelayanan pelanggan yang lebih baik, sekaligus mendukung agenda dekarbonisasi melalui pengelolaan energi yang lebih cerdas. (@dex)