Disbudpar dan Dekranasda Bojonegoro Hadirkan Pelaku Ekraf di BFF, Perluas Jangkauan Pasar Global

“Produk kami menggunakan dua alternatif finishing. Bagi produk yang digunakan selain untuk makanan, akan di-finishing dengan melamin atau berbahan kimia sedangkan untuk yang food grade menggunakan lilin lebah,” katanya.

Ferdi mengakui sebagai pemain baru di peralatan food grade, pesanan mulai banyak. Pesanan tak hanya datang dari dalam negeri, namun juga luar negeri.

“Food grade kebanyakan pesanan dari luar negeri. Teman-teman UMKM lain ada pesanan dari Jepang, Korea, dan India,” katanya.

Ada banyak kelebihan produk jati sebagai alat makan. Selain diklaim ramah lingkungan, produk berbahan kayu juga estetik karena buatan tangan langsung (hand made). “Ada yang bilang, kalau minum dari gelas atau cangkir berbahan kayu, bisa mengubah aroma sehingga lebih enak, lebih sedap, lebih nendang. Sehingga, pesanan kami juga datang dari kafe hingga restoran,” katanya.

  Bojonegoro Ikuti Batik Fashion Fair di Surabaya, Promosi Produk Unggulan UMKM Lokal

Untuk diketahui, BFF 2024 menjadi ajang pameran batik dan fashion yang ke-8. Pameran tahunan produk batik dan bordir nasional ini merupakan hasil kerjasama antara PT Debindo Mitra Tama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dekranasda se-Jawa Timur.

BFF berlangsung selama lima hari, mulai Rabu (13/11/2024) hingga Minggu (17/11/2024). Ada 122 peserta dan 122 stand pameran. [*/nn]

Tinggalkan Balasan