DPC dan Fraksi PKB Sidoarjo Tunjukkan Empati terhadap Korban Ambruknya Bangunan di Pondok Al-Khoziny

Ia meminta pemerintah hadir secara konkret dalam hal pendampingan dan mitigasi risiko terhadap pesantren yang sudah ada maupun yang akan membangun fasilitas baru. “Yang paling penting sekarang adalah pendampingan mitigasi. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali,” ujarnya.

Galang Dana dan Bantuan Langsung

Selama dua hari, anggota Fraksi PKB dan pengurus DPC berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 50 juta, yang telah disalurkan kepada pihak pesantren bersama donasi dari PKB se-Jawa Timur.

“Kami sudah menyerahkan bantuan tersebut. Kebutuhan mendesak yang kami terima dari wali santri adalah tikar dan kasur tipis. Alhamdulillah, DPW PKB langsung mengirimkannya dan sudah digunakan,” jelasnya.

Selain bantuan logistik, tim juga mengirimkan obat-obatan bagi wali santri yang masih menunggu di posko maupun rumah sakit. “Hari ini, posko sudah mulai penuh dengan berbagai kebutuhan penting seperti makanan dan obat-obatan,” tambahnya.

  Pemkab Sidoarjo Kerahkan Seluruh SDM Untuk Mempercepat Evakuasi Korban Reruntuhan

Fokus pada Trauma Healing

Cak Nasih juga menekankan pentingnya trauma healing bagi para korban, terutama anak-anak yang mengalami tekanan psikologis akibat musibah ini.

“Saat kami mengunjungi rumah sakit, ada anak yang mengatakan, ‘Saya tetap ingin mondok di situ.’ Itu luar biasa. Artinya semangat mereka masih ada. Tapi kita tetap harus memberikan pendampingan agar kepercayaan diri mereka pulih kembali,” tutupnya. (Sis)

Tinggalkan Balasan