“Sesuai peraturan presiden target kita Bersama sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2030, sesuai dengan target Sustainable Development Goals(SDGs), kita harap prevalensi stunting sudah 0 (nol) di negara kita,” ucap Galih.
Galih menambahkan bahwa PLN melalui unitnya PLN UIP JBTB mengerahkan pegawai dan srikandinya untuk berdiri di garda depan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk menyelenggarakan bantuan dalam upaya penurunan stunting demi kesehatan anak-anak Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan.
“PLN yakin dengan sinergi yang baik dari PLN serta Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Desa Kedungringin dan seluruh masyarakat desa, kita bersama akan mampu mempercepat penurunan stunting,”tegas Galih.
Koordinator Working Group Infrastruktur dan TJSL Tim Srikandi PT PLN (Persero) UIP JBTB, Febrina T. Resintawati menyampaikan bahwa PLN menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang diberi tajuk SRIKANDI PLN Movement. Gerakan ini menjadi media Srikandi PLN dalam melakukan intervensi program dengan berbagi ilmu, keahlian, tenaga untuk memberikan kemanfaatan masyarakat sekitar dan berkontribusi untuk membantu menyelesaikan masalah sosial, lingkungan di masyarakat sekitar.
“PLN tentunya bersinergi untuk mewujudkan Sustainable Development Goals atau yang dikenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang digagas pemerintah untuk tercapai di tahun 2030. Tujuan ini dapat dengan cepat kita sukseskan, jika kita bergandengan tangan dan bergerak bersama. Salah satu program dari Sustainable Development Goals adalah mengenai perbaikan kesehatan termasuk yang kita lakukan pagi ini. Komitmen dan kolaborasi dari semua pihak menjadi penentu keberhasilan program penurunan stunting ini”,ucap Febrina.
Sebagai penutup Febrina menyampaikan Srikandi PLN bergandengan tangan dengan Pemerintah setempat dan masyarakat berupaya menorehkan semangat dan harapan yang ditunjukkan lewat langkah pasti. Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa.(Maf)














