Sementara itu , dari salah satu murid mengatakan, bahwa ada perkataan yang diduga bernada ancaman sempat terlontar akan melaporkan ke orang tua wali murid.
Disisi lain tidak heran dimasa pandemi Covid-19 ini mempengaruhi ekonomi orang tua siswa, sehingga anak anak milenial menunjukkan jati dirinya melakukan demo di sekolah. Pasalnya uang daftar ulang siswa 655 ribu tidak sesuai dengan rincian kwitansi yang diterima wali murid dan uang SPP 225 ribu per bulan.
Dari peristiwa ini, akhirnya terungkap kembali desas desus dugaan seksual yang pernah menjadi perbincangan di lingkungan sekolah. disebutkan Kepala Sekolah ini diduga ada afair yang bukan pasanganya (Predator seks).
Munculnya spekulasi adanya dugaan kasus yang diperbuat Kepsek tersebut Menurut sumber (Red), yang diterima awak media, bahwa kejadian dugaan kasus seksual yang dilakukan oleh kepala sekolah itu terjadi berulang kali dengan korban yang berbeda-beda. (Red/Tim). Bersambung.
Sumber : BP / RJ Editor : Didik Sap