Djoko juga mengingatkan kembali terkait netralitas ASN, kepala desa, perangkat desa maupun penyelenggara Pilkada. Ini untuk mewujudkan situasi aman terkendali baik menjelang, saat maupun pasca Pilkada agar berjalan kondusif. Kerawanan tidak hanya kondisi alam, tapi juga ada kerawanan sosial. Peta kerawanan perlu di-breakdown sampai ke bawah.
“Mari kita songsong pemungutan suara tanggal 27 November. Mudah-mudahan berjalan lancar, dan penghitungan suara juga berjalan lancar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro Mahmudi mengatakan, selama masa kampanye di Kabupaten Bojonegoro berjalan aman. Ini merupakan hasil dari dukungan Polres, Kodim, Bawaslu dan seluruh stakeholder. Meski Bojonegoro aman, seluruh tim terpadu penanganan konflik tetap harus waspada. Kegiatan ini juga untuk menyatukan sinergitas dalam memelihara stabilitas dan kondusif daerah.
Dalam kegiatan ini, hadir Forkopimda, Ketua KPU Bawaslu, Camat se-Kabupaten Bojonegoro, Kapolsek, Danramil, OPD terkait, Ormas serta seluruh tim terpadu penanganan konflik, dan tamu undangan lainnya. [cs/nn]