Dalam upaya mendukung capaian swasembada pangan nasional, Pemkab Bojonegoro siap turut serta berperan aktif melalui sarana pertanian dan mensejahterakan petani. Diperkirakan hasil panen padi diareal persawahan seluas 400 hektar di desa Sukorejo menghasilkan padi sebanyak 2.400 ton padi. Hasil tersebut tercatat masih sebagian dari total 1.500 hektar areal persawahan yang ada di Kab. Bojonegoro atau sekitar 9.000 ton padi.
Dalam kesempatan tersebut, Setyo Wahono dan Nurul Azizah menaiki mesin panen padi modern (harvester) bersama dengan petani melakukan panen padi.
Selain itu, Mas Bupati bersama Wakil Bupati Bojonegoro menyaksikan langsung pembayaran uang muka pembelian Gabah kering panen dari Bulog kepada petani dengan harga Rp. 6.500 per Kilogram. Upaya pemerintah menetapkan HPP minimal Rp. 6.500 dirasa sangat memuaskan dan membahagiakan bagi para petani, sekaligus menjaga stok pasokan di gudang Bulog meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.
Setyo Wahono, Bupati Bojonegoro merasa senang dapat menyaksikan langsung kondisi dilapangan terkait sektor pertanian di Bojonegoro, sekaligus berinteraksi dengan para petani. Menurut Setyo Wahono, sektor pertanian di Bojonegoro sejak dahulu adalah potensi besar untuk Kab. Bojonegoro sendiri. Ia ingin menjadikan salah satu titik fokus pembangunan Bojonegoro sebagai Lumbung Padi terbesar di Jawa Timut bahkan nasional.