Pihaknya menekankan, seharusnya ada arahan dari SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) untuk guru di sekolah agar mencicipi makanan sebelum dibagikan. Jika ditemukan menu yang tidak layak konsumsi, makanan seharusnya tidak didistribusikan dan dilaporkan langsung kepada penyedia.
“Kami terus berkoordinasi dan siap menerima masukan agar program berjalan maksimal,” imbuh Wiwik.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada kabar yang belum jelas kebenarannya.
“Anak-anak adalah prioritas kami. Karena itu, kami berkomitmen penuh menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disajikan,” tutupnya (red)















