Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Sukseskan Gelar Imunisasi Sub PIN Polio, Dilakukan 2 Putaran

Fb Img 1705154946392

Lebih lanjut, dijelaskan, gejala setelah imunisasi biasanya demam. Namun kondisi ini tidak sama antara satu anak dengan anak lainnya. Bisa saja tidak ada gejala apapun. Imunisasi ini diharapkan dapat dipenuhi sesuai dosisnya sebab virus polio sering kali menyerang anak-anak. Utamanya yang belum imunisasi.

Sementara itu, Subkoordinator Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro Paiman menjelaskan, polio ini penyakit berbahaya dan proses menular yang cepat.

“Polio tidak dapat diobati dan dapat menimbulkan kecacatan permanen. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Tidak pernah ada kasus polio di Bojonegoro sampai kini dari mulai 1997 hingga 2024. Hingga dilakukan Sub PIN Polio tidak ditemukan kasus polio di Bojonegoro,” pungkasnya.

  Razia di Traffic light, Satpol PP Lakukan Pembinaan Manusia Silver

Ada beberapa tindakan pencegahan. Pertama, imunisasi untuk kekebalan tubuh. Kedua, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ketiga, stop BAB sembarangan.

Lebih lanjut, Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon). Semua virus ini menyebabkan kelumpuhan. Jika anak sudah imunisasi dasar lengkap, tahun ini karena ada Sub PIN Polio, semua anak harus ikut agar lebih kebal.

Pihaknya berharap, peran serta seluruh masyarakat utamanya insan kesehatan, pendidikan, serta kader di wilayah masing-masing dapat membantu kelancaran proses imunisasi. Baik pendataan maupun mengingatkan di wilayah masing-masing agar mengikuti Sub PIN Polio.

“Semoga semua anak di Bojonegoro dalam kondisi sehat sehingga tidak perlu menunda imunisasi. Seluruh puskesmas sudah siap, vaksin sudah didistribusikan. Harapannya Senin (15/1/2024) Sub PIN Polio dapat terlaksana sukses,” ujarnya. [cs/nn]

Tinggalkan Balasan