Penilaian Akhir, Kauman Bojonegoro Selangkah Lagi Menuju Juara Lomba Desa Digital Tingkat Nasional

“Digitalisasi tidak bisa kita hindari. Yang positif harus kita ikuti, misalnya pelayanan kepada masyarakat agar lebih cepat, serta mendukung perkembangan ekonomi desa,” jelasnya.

Selain penilaian program yang telah dijalankan, pada lomba ini masing-masing desa peserta juga ditantang untuk membuat aplikasi sesuai kebutuhan masyarakat, dengan aspek penilaian mencakup teknis pembuatan, pelaksanaan, hingga implementasinya di lapangan. Dengan fasilitas dan dukungan anggaran yang ada, Desa Kauman membuktikan bahwa desa digital bisa diwujudkan selama ada komitmen dan niat kuat dari seluruh pihak.

Verifikasi lapang terakhir ini akan menjadi penentu siapa yang berhak menyandang gelar juara nasional Lomba Desa Digital.
Kepala Desa Kauman, Yulia Purwaningtyasari, menyampaikan bahwa mewujudkan desa digital bukan perkara instan, melainkan proses panjang yang melibatkan visi, kerja keras, dan adaptasi terhadap perubahan zaman. “Ini bukan perjuangan sehari atau setahun, tetapi proses panjang yang kami mulai sejak tahun 2018. Transformasi digital adalah keniscayaan untuk pelayanan publik yang transparan, efisien, dan inklusif,” ujarnya.

  218 KDKMP dari 12 Kecamatan di Bojonegoro ikuti Bimtek

Transformasi digital dimulai pada 2018 dengan membangun situs web desa berbasis OpenSID, lengkap dengan arsip digital sebagai upaya membuka akses informasi publik secara terbuka. Tahun berikutnya, 2019, masyarakat mulai diedukasi untuk membuat blog pribadi yang kemudian terintegrasi dengan situs web desa. Fasilitas Wi-Fi gratis mulai dihadirkan, disertai peningkatan sistem informasi dan transparansi. (Red/*)

Tinggalkan Balasan