Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Iwan Purwana menjelaskan, penggunaan amonia sebagai bahan bakar dapat mendorong tercapainya energi yang lebih hijau, hal ini dikarenakan amonia NH3 tidak mengandung unsur karbon, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Di tengah industri ketenagalistrikan yang semakin dinamis, penggunaan _co-firing_ ini menjadi salah satu pilar dalam transformasi di tubuh PLN di mana PJB berperan penting dalam pengembangan _co-firing_ di PLTU yang dikelolanya. Melalui kerja sama ini, Iwan berharap akan mempercepat proses transisi energi demi Indonesia yang lebih hijau.
IHI Corporation sendiri telah berhasil mengembangkan ammonia _co-firing_ sebesar 20 persen dan melihat potensi penerapan teknologi yang sama pada PLTU yang dikelola oleh PJB. Melalui diskusi tingkat lanjut, PJB dan IHI sepakat akan melaksanakan uji coba penggunaan amonia _co-firing_ dan _mono-firing_ pada PLTU Gresik Unit 1-2 yang berkapasitas 2×100 MW dan menjadikannya sebagai proyek percontohan.
Executive Officer President of Global Marketing & Sales Headquarter IHI Corporation, Kiyoshi Nihei berharap kerja sama yang terbentuk dapat memberikan penguatan penggunaan _co-firing_.
“Kami melihat kompetensi dan kualitas PJB dalam mengelola unit pembangkitnya. Kami menilai PJB dapat menjadi representatif Indonesia dalam mendorong dekarbonisasi dan mewujudkan lingkungan yang lebih hijau melalui penerapan inovasi _co-firing_ yang telah masif dilakukan,” ucap Kiyoshi.
Kerja sama PJB dan IHI dalam uji coba amonia ini, sekaligus sebagai upaya dalam mendukung penyelenggaraan G20. Nantinya, PLN dan Indonesia akan diakui di seluruh dunia sebagai negara yang mengedepankan isu lingkungan dalam pengembangan produksi energi berbasis lingkungan. (dex)