SURABAYA ]MMCNEWS.ID , – Sebagai upaya menangkal paham radikalisme, Pusat Pembinaan Ideologi LPPM Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Menjernihkan Hati Melawan Radikalisme, jumat 30/04/2021.
Kegiatan Wibinar tersebut mendatangkan sejumlah tokoh yang cukup berkompeten di antaranya Prof. Dr. Syafiq A Mughni, M.A, Ph.D yang merupakan Guru Besar UIN Sunan Ampel juga Ketua PP Muhammadiyah 2015-2020, kemudian Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A akademisi UNESA juga ketua Komisi Pendidikan MUI Jatim. Dan pemateri ketiga yakni Wildan, mantan Napi Terorisme (napiter) yang pernah berangkat ke Suriah.
Wildan dalam pemaparannya berbagi pengalaman dimana pada tahun 2013 ia berangkat jihad ke Suriah dan mengikuti camp pelatihan militer. Di sana jiwa militannya semakin terbangun dan sempat menjadi petugas medis. Namun seiring berjalan Wildan menjadi sadar bahwa pemahaman jihad yang ia lakukan adalah keliru. Ia pun pulang kembali ke Indonesia dan ditangkap aparat kemudian mendapat vonis hukuman hingga tahun 2019 bebas. Semenjak bebas tersebut kini Wildan turut aktif dalam kegiatan melawan penyebaran paham radikalisme.
Wildan menyampaikan berdasarkan pengalaman yang ia punyai bahwa proses radikalisme bisa disebabkan oleh banyak faktor termasuk keluarga.
“Ketidakadilan dalam kelompok kecil misalnya keluarga, membedakan anak satu dengan yang lainnya, salah pergaulan dan memahami agama hanya sekedarnya, itu bisa menjadi pemicu radikalisme” jelas Wildan.
Sebagai masukan Wildan juga menyampaikan bahwa keluarga dan masyarakat mempunyai peran dalam proses Deradikalisasi, misalnya untuk keluarga agar berbicara dengan kasih sayang terhadap anak, tidak memarahi anak jika terjadi perubahan dan berdialog dengan baik.
“Adapun masyarakat bisa berperan dengan tidak melakukan framing, menasehati dengan cinta, melakukan pendekatan secara persuasif” tambah Wildan.