Bojonegoro – Ribuan buruh pabrik di Kabupaten Bojonegoro mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT). Saat penyaluran BLT di Bojonegoro, Pj Gubernur Jawa Timur Ady Karyono berharap bantuan tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan prioritas.
Menurut Pj Gubernur Jawa Timur Ady Karyono, saat berkunjung di Koperasi Kareb Unit SKT MPS Kapas, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Jumat (19/07/2024), hampir 50 persen rokok diproduksi di Jawa Timur. Sehingga setiap tahun menghasilkan pendapatan cukai rokok yang sangat besar yaitu hampir Rp 120 triliun. Ini berarti termasuk Koperasi Karyawan Redriying Bojonegoro (Kareb) Kapas yang sudah memberikan kontribusi untuk negara. DBH dari cukai rokok yang sangat besar dapat membantu masyarakat di provinsi lain.
Selain menghasilkan DBH CHT yang sangat besar, Koperasi Kareb juga mampu membuka lapangan kerja yang cukup banyak dengan padat karyanya. Pj Gubernur menjelaskan meski angka pengangguran turun, akan tetapi untuk bisa tetap bekerja bahkan mencari kerja bukanlah hal mudah.
“Terimakasih sudah memberikan kesempatan kerja dan memberikan keberkahan bagi masyarakat,” ujarnya kepada Koperasi Karep.
Pj Gubernur Ady Karyono juga menjelaskan selama 5 tahun terakhir angka kemiskinan di Jawa Timur semakin turun, pengangguranya turun serta angka investasinya naik. Hal ini tentunya dibantu dengan adanya lapangan kerja yang banyak serta bantuan dari pemerintah dan perusahaan besar lainya.
Untuk mengatasi kemiskinan, ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin. Hal ini bisa dengan dengan BLT, PKH, bantuan beras, pendidikan, atau biaya kesehatan secara gratis.
Langkah kedua adalah menjadikan orang miskin berdaya dengan diberi modal usaha untuk pemberdayaan ekonomi. Hal ini bertujuan agar mendapat sumber penghasilan. Ketiga adalah menghilangkan kantong-kantong kemiskinan. Karena salah satu indikator orang miskin dilihat dari kondisi rumahnya apakah termasuk layak huni atau tidak.
“Berbagai upaya terus dilakukan selama 5 tahun dan akan selalu ditingkatkan. Alhamdulillah hasilnya Jawa Timur memberikan kontribusi penurunan kemiskinan terbanyak di antara provinsi lain,” jelasnya.