“Seluruh Ranting juga menggelar Doa dan Tahlil bersama untuk mendoakan Saudara kita Serda Diyut Subandrio dan juga seluruh Awak KRI Nanggala-492 yang tenggelam diperairan Laut Bali,” Tambah Sasmito.
Sasmito juga mengharap kepada pemerintah lebih memperhatikan seluruh alat utama sistem persenjataan yang dimiliki tentara Indonesia, agar tidak membawa kerugian bagi bangsa Indonesia sendiri. Pemerintah, “karena awak KRI Nanggala ini gugur dalam bertugas maka kami juga berharap pemerintah memperhatikan keluarga seluruh awak kapal yang tenggelam, karena rata rata anak anak mereka masih kecil dan butuh biaya kehidupan dan pendidikan dimasa mendatang,” Ujar Pria yang juga Ketua Sarikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bojonegoro.
Harapan Sasmito juga pemerintah nantinya bisa memberikan perhatian lebih kepada seluruh alutsista yang ada di negara kesatuan Republik Indonesia. Alutsista boleh udzur, tetapi ketika perhatian pemerintah itu lebih, itu menjadi benteng pertama, salam menghadapi serangan dari luar.
Kegiatan Doa Bersama ini dilaksanakan dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid 19, dan dihadiei sekitar 30 Pengurus Cabang PSHW TM Bojonegoro.