Lebih lanjut, Mas Wahono menjelaskan visinya untuk menjadikan Ngraho sebagai kota baru di Bojonegoro barat yang mampu menjadi magnet pertumbuhan, terutama dengan posisinya yang strategis di perbatasan Kabupaten Ngawi dan Blora.
“Kami optimis dengan potensi dan upaya perbaikan pembangunan dari sektor pertanian, sektor perekonomian, pembangunan dan infrastruktur lain, dapat menjadi daya tarik masyarakat luar untuk Medhayoh ke Bojonegoro khususnya di Wilayah Ngraho,” jelas pria asal Dolog Gede itu.
Harapan besar juga disuarakan oleh Kiswadi, warga Dusun Karangnongko, Desa Luwihaji. Ia mengungkapkan keterisolasian wilayahnya akibat belum adanya akses jembatan yang memadai sejak 2020.
“Semoga dengan adanya acara Bupati Medhayoh ini, mendapat kepastian agar segera dibangunkan akses jembatan di wilayah kami,” ungkapnya.
Menanggapi harapan tersebut, Mas Wahono meminta OPD terkait dan Camat setempat untuk mengawal proses pengusulan pembangunan jembatan Dusun Karangnongko hingga terealisasi.
“Untuk jembatan Dusun Karangnongko segera ditindaklanjuti ya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang, nanti biar dikawal Pak Camat proposalnya sampai dibangun,” jawab Mas Wahono memberikan solusi atas permasalahan warga dengan meyakinkan.
Sekedar informasi, melalui Bupati Medhayoh, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menegaskan komitmennya untuk hadir, mendengar, dan bertindak nyata. Semangat kolaborasi antara pemerintah dan rakyat menjadi fondasi kuat dalam mendorong kemajuan yang merata dan berkeadilan di setiap sudut Bojonegoro.