“_Green growth_ adalah jalur yang memungkinkan Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. PLN memegang peran kunci dalam perjalanan ini, dan kolaborasi antara PLN dengan sektor swasta harus dilihat sebagai kemitraan strategis, bukan sekadar relasi konsumen–penyedia,” ujar Nirarta.
President Director PT Nike Indonesia, Joseph Warren mengatakan, sebagai salah satu pengguna listrik hijau PLN, pihaknya telah merasakan transformasi perseroan yang semakin andal. Menurutnya, selama ini PLN terus memberikan pelayanan terbaik dan menjawab kebutuhan perusahaan, salah satunya melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC) PLN yang telah digunakan PT Nike Indonesia sejak tahun 2021 guna memenuhi kebutuhan industri.
“Saya ucapkan (apresiasi) kepada PLN. REC merupakan terobosan tidak hanya bagi kami, dan pabrikan rekan kami, tapi juga bagi seluruh industri padat karya berorientasi ekspor. Saya rasa dalam hal pengembangan _renewable energy_, kami menunggu inovasi-inovasi selanjutnya dari PLN dan dengan dukungan Danantara untuk terus menghasilkan produk energi baru terbarukan yang tidak hanya _accessable_ dan _credible_, tetapi juga _affordable_ dan _support_ untuk pabrik-pabrik padat karya,” ujar Joseph.
Sejak 2019, PLN menginisiasi pengembangan produk listrik hijau melalui kerja sama dengan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), sebuah inisiatif yang digagas oleh WRI Indonesia. Kolaborasi ini telah melahirkan dua produk listrik hijau, yaitu Renewable Energy Certificate (REC) yang telah dimanfaatkan oleh 7.354 pelanggan PLN dan Green Energy as A Service (GEAS), sebuah layanan baru yang menyediakan pasokan listrik hijau langsung dan berkelanjutan bagi industri.
Sebagai bentuk penghargaan, PLN memberikan apresiasi dalam 4 kategori untuk pelanggan industri di antaranya;
1. Best Energy Consumption (PT Indocement Tunggal Prakarsa)
2. Best Energy Growth (PT Krakatau Chandra Energi)
3. Best Green Energy Consumption (PT Nike Indonesia)
4. Green Energy As a Service Appreciation (H&M)
@dex