Semangat Kemerdekaan, PLN Siap Dorong Pemanfaatan Sains dan Teknologi untuk Akselerasi EBT

“Kami menyambut baik langkah Kementerian Diktisaintek dalam mendorong pemanfaatan riset sains dan teknologi di sektor industri. Bagi PLN, sains dan teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan bauran EBT nasional, selaras dengan target _Net Zero Emission_ 2060,” ujar Darmawan.

Sementara itu, Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PLN, Daniel K.F. Tampubolon, menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi menjadi bagian integral dalam strategi percepatan transisi energi nasional.

“Transisi energi tidak terbatas pada pembangkit EBT, tetapi memastikan seluruh ekosistemnya siap, mulai dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi, melalui implementasi _smart grid_,” ujar Daniel.

Ia menjelaskan bahwa teknologi _smart grid_ akan menjadi _enabler_ utama dalam mengatasi _inherent risk_ atas karakter intermitensi dari _variable renewable energy_ (VRE). Smart Grid merupakan sistem kelistrikan modern yang memanfaatkan sistem informasi dan digital sehingga menjadikannya lebih fleksibel, responsif, dan dapat meningkatkan bauran EBT secara lebih optimal dengan tetap menjaga tingkat keandalan dan efisiensi operasi sistem.

  Hari Kesaktian Pancasila, Industri Timah di Bangka Belitung Lebih Efisien & Siap Raih PROPER Emas menggunakan Gunakan Listrik PLN

Tak hanya itu, PLN juga terus mendorong pengembangan infrastruktur _green enabling transmission line_ sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms) seperti yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Transmisi hijau ini dirancang untuk mengatasi ketidaksesuaian atau _mismatch_ antara lokasi pembangkit EBT dengan pusat-pusat permintaan listrik dan kawasan industri lintas kepulauan.

“_Mismatch_ ini memang menjadi salah satu tantangan utama di Indonesia sebagai negara kepulauan. Namun, dengan riset yang mendalam, kita dapat menghadirkan teknologi dan inovasi terapan yang adaptif dan berkelanjutan,” tutup Daniel. (@dex)

Tinggalkan Balasan