“Kalau urusan demo itu urusan merekalah. Saya rasa tidak ada persoalan,” terangnya.
“Unjuk rasa kan bagian dari demokrasi to mas,” tutup pria alumni Unigoro jurusan Hukum itu menambahkan.
Sementara sebelumnya di Pendopo Kecamatan Camat Kedungadem Bayudono menjelaskan, pihak kecamatan tidak biss mengambil keputusan sebelum ada pertemuan kedua belah pihak.
“Kami selaku Pemerintah Kecamatan hanya sebatas memfasilitasi. Karena terkait di buka dan tidaknya portal itu,” ujar Camat di depan peserta aksi.
Camat berpandangan belum bisanya memutuskan karena masih satu versi karena yang hadir hanya warga Desa Babad. Camat menginginkan dua versi dengan duduk bersama mencari solusi yang terbaik.
Sebelumnya sekira pukul 10:00 Wib puluhan warga Desa Babad mendatangi Balai Kecamatan Kedungadem meminta solusi sekaligus penyelesaian terkait tertundanya pengerjaan jalan aspal di Dusun Kalitengah dampak dari pemortalan di ruas jalan Desa Kepohkidul, Kedungadem.
Sekedar diketahui lima desa di wilayah Kecamatan Kedungadem, menurut informasi mulai tahap pengaspalan termasuk salah satunya Desa Babad dan di kerjakan oleh jasa pengadaan aspal yang sama.
