Selain di Megale , BPNT di Tlogohaji di Kembalikan, Agen ; Ada Aktornya dan Ini Konteks Politik

  • Bagikan

Bojonegoro | MMCNews.Id ,- Sebelumnya diberitakan berbagai media online menyebutkan kalau beras BPNT yang disalurkan di Desa Megale Kecamatan Kedungadem , Bojonegoro , Jawa-Timur berkutu. Dengan adanya pemberitaan itu , menuai polemik dan perbincangan di khalayak ramai / masyarakat umum. Senin (11/10/2021).

Dari hasil penelusuran beberapa hari oleh awak media MMCNews indikasi beras yang disalurkan diduga berkutu memang sangat memprihatinkan dan tidak layak untuk dikonsumsi/masak.

Bahkan beras yang dikemas dengan zak tersebut saat ditepuk menghinakan tamgan mengeluarkan debu. Hal itu disampaikan salah seorang penerima beras yang namanya enggan dicantum di pemberitaan.

Ditanya kenapa kok gak mau disebut namanya , dia menjelaskan , hal itu akan berdampak kepada kelangsungan sosialnya dalam bermasyarakat.

  Gugatan PTUN Belum Ada Putusan. Pemkab Bojonegoro Sebut Tak Menghalangi Pilkades PAW Desa Wotan

“Apa to mas , gak usah di tulis namaku , orang kecil Ki walaupun bener , bisa jadi salah,”jelasnya dalam bahasa Jawa ngoko Kamis (07/10/2021).

Sementara itu , dari pengakuan Abdul Arifin yang diketahui berdomisili di prayungan tersebut dan juga selaku supleyer/Agen pada hari Rabu tanggal 06 -10-2021 sekira pukul 19:00 wib saat dikonfirmasi mengelak bahwa beras tersebut berkutu . Namun dia mengungkapkan bahwa pengiriman tidak hanya di desa Megale saja , namun juga diluar kecamatan Kedungadem dan tidak ada yang bermasalah dan setenar ini.

“Bukan hanya di Megale saja mas yang kita kirimi , tapi , di lain kecamatan Kedungadem juga ada, tapi gak ada yang bermasalah,”jelasnya seperti diucapkan via seluler aplikasi WhatsApp.

  Sukses Capaian Vaksin, Supandi, Kades Sugihwaras Ucapkan Trima Kasih Kepada Tiga Pilar

“Di tlogohaji berasnya juga dikembalikn,”sambungnya.

“H+7 baru kita klarifikasi, krn kita perlu tau & mncari data org”x siapa ja,,
Dikecamatan lain beras ditolak & tdk mnjdi setenar ini,” tuturnya menambahkan persis yang tertulis di WhatsApp.

Dia menyebutkan dalam satu truk , yang diturunkan dahulu kondisi beras baru dsn bagus berasnya . Namun yang terakhir itu kondisinya seperti itu. Tapi kenapa kok yang dilihat atau di cek yang terakhir.

“Yang pertama diturunkan beras baru , tapi yang belakang kok kondisi seperti itu, ada apa? ,” kilahnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan