Tingkatkan Tata Kelola, PLN Sukses Turunkan Tingkat Risiko ESG

Img 20240204 Wa0022

Jakarta || Mmcnews  – 4 Februari 2024. PT PLN (Persero) terus melakukan berbagai langkah impresif dalam meningkatkan tata kelola risiko _sustainability_ di sektor ketenagalistrikan berbasis _Environmental, Social, and Governance_ (ESG). Selama tahun 2023, PLN tercatat berhasil menurunkan ESG _risk rating_ sebesar 8 poin dari 38,5 pada tahun 2022 menjadi 30,3 di tahun 2023 berdasarkan hasil penilaian _Sustainalytics_ dan menjadi yang terendah pada sektor utilitas kelistrikan di Kawasan ASEAN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, capaian impresif ESG PLN ini berkaitan erat dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah melakukan transisi energi yang berkeadilan dalam mencapai _Net Zero Emissions_ (NZE) di tahun 2060 serta untuk mewujudkan _sustainable development goals_.

  Jurnalis Tetap Mengambil Peran, Pastikan Pilkada 2024 di Bojonegoro Sesuai Koridor

“Kami bersyukur komitmen kuat PLN untuk mengaktualisasikan ESG mendapat penilaian apik, dengan ESG _risk rating_ yang turun sebesar 8 poin dari tahun 2022. Tentu saja capaian ini tidak membuat kami berpuas diri, justru ini menjadi pemicu semangat seluruh insan PLN agar terus lebih baik lagi,” ujar Darmawan.

Darmawan menjabarkan, beberapa kontributor utama penurunan risiko ESG PLN antara lain tata kelola risiko perubahan iklim, pelaporan emisi GRK (gas rumah kaca), program tata kelola air, pengembangan talenta, program keamanan siber (ISO 27001), hingga _tax disclosure_.

Untuk dekarbonisasi, PLN berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2023 sebanyak 9,7 juta ton CO2e dibandingkan _Business As Usual_. Selain itu, PLN melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang Blok 3 mulai menjual Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) pada bulan Oktober 2023 dengan kuota perdagangan sebanyak 900 ribu ton CO2e dan menjadikannya sebagai _trader_ terbesar di bursa karbon.

  Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Sepanjang tahun lalu PLN juga berhasil menambah pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 296 Megawatt (MW). Selain itu, PLN juga telah memanfaatkan 1 juta ton biomassa untuk _co-firing_ PLTU batu bara yang berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 1,05 juta ton CO2e.

Tinggalkan Balasan