Di tahun 2023, PLN juga terus membangun ekosistem kendaraan listrik dengan menyuplai listrik untuk 1.081 unit SPKLU. Sampai saat ini, SPKLU yang dioperasikan oleh PLN sendiri mencapai 624 unit yang tersebar pada 427 lokasi di seluruh Indonesia.
Sebagai bentuk transparansi PLN dalam manajemen risiko ESG, PLN telah merilis _Task Force on Climate-related Financial Disclosure Report_, _ESG Performance Report_, serta melakukan pengisian kuisioner _CDP (Climate Disclosure Project)_ pada _Climate Change_ dan _Water Security_. PLN juga telah menerapkan mekanisme _Risk Rating_ pembangkit dan gardu induk serta merilis kebijakan-kebijakan pada isu penting seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, pengadaan ramah lingkungan, kebijakan sosial untuk _supplier_ dan kontraktor, kebijakan berperilaku saling menghargai di tempat kerja, dan lain-lain.
“Kami menegaskan bahwa PLN siap menjalankan tugas mulia, yaitu menyediakan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Darmawan.
Darmawan mengungkapkan, PLN juga telah membentuk Komite _Sustainability_ untuk terus meningkatkan kinerja ESG perusahaan. Komite ini akan berfokus pada akselerasi 3 _workstreams_ utama penopang keberlanjutan yaitu ESG, Transisi Energi, dan _Enablers_.
Darmawan berkomitmen untuk melanjutkan berbagai upaya di atas untuk mencapai ESG rating risk PLN yang lebih baik. Targetnya, tahun 2024 ini ESG _rating risk_ PLN bisa di bawah 30 atau masuk ke kategori medium.
”Kami menganggap ESG ini sangat serius untuk memastikan perusahaan bisa _survive_ dan _flourish._ Dalam prosesnya, kita melakukan transformasi, karena PLN adalah perusahaan yang berorientasi pada masa depan,” pungkas Darmawan. (dex)