Tolak Kenaikan BBM, PMII Bojonegoro Duduki Gedung DPRD

Bojonegoro, – Gelombang Demontrasi penolakan terkait adanya kenaikan BBM jenis solar dan Pertalaite pada tanggal 03 September 2022 lalu semakin masif dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat. Meskipun dalam kenaikan BBM yang bersubsidi tersebut, pemerintah dalam pengelolaanya mengalihkan ke program BLT BBM.

Aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan menduduki gedung DPRD Bojonegoro. Kedatangan mahasiswa tersebut menuntut atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai sangat membebani serta menyengsarakan rakyat. Senin, (12/9/22) siang 13.00.

Dalam aksinya di depan gerbang DPRD sempat adu dorong dengan tim keamanan dari polres Bojonegoro. Setelah berdiskusi dengan pihak kepolisian, ahkirnya mahasiswa dipersilahkan masuk di gedung DPRD dengan persyaratan tertib dan kondusif.

Beriringan sambil bernyanyi dari mahasiswa memasuki ruang gedung. Di ruang gedung DPRD ditemui langsung oleh wakil anggota dewan Sukur Priyanto bersama Mitro’atin, Khoirul Anam dan Wahyuni Susilowati.

Selanjutnya, dari mahasiswa menyampaikan tuntutan-tuntutannya, ada 5 tuntutan yakni:
1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi.
2. Mendesak pemerintah secara tegas dan sungguh-sunguh memberantas mafia BBM.
3. Mendesak pemerintah dengan menerapkan subsidi BBM tepat sasaran
4. Mendesak pemerintah mendorong dan menterlibatkan langsung masyarakat dalam pelaksanaan penyalura.
5. Mendesak dari anggota dewan beserta jajaran turut menolak kenaikan BBM

Namun, dari anggota dewan meminta waktu, menurut Sukur Priyanto masalah jawaban atas tuntutan tidak bisa diputusi sekarang. Sukur meminta waktu tiga sampai tuju hari.

Tinggalkan Balasan