Bahas Target PAD, Pansus II Komisi B DPRD Bojonegoro Rapat Kerja dengan Bapenda

Img 20240321 Wa0013

Bojonegoro|MMCnews.id – Pansus II Komisi B Menggelar Rapat Dalam Rangka Evaluasi Target Pendapatan Asli Daerah. Dipimpin Lasuri S.H, dari Fraksi (PAN), dengan Didampingi dua Anggota dari Fraksi (PKB) Sutikno, S.Pdi dan Sigit Kushariyanto, dengan Pihak Bapenda selaku Dinas Penghasil bertempat di Ruang Sidang Komisi B, Gedung DPRD Bojonegoro Jawa Timur, Rabu (20/06/2024).

Dalam paparanya, M Ibnu Soeyoeti Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bojonegoro sekaligus Kordinator Pendapatan Asli Daerah menyampaikan,  beberapa capaian pendapatan asli daerah di tahun 2023. Ia menyebut, terkait penganggaran dan susunan APBD pihaknya membuat surat ke OPD. Setelah itu, lanjutnya pihaknya menggelar rapat.

“Terkait dengan sistem penganggaran, ketika menyusun APBD lalu membuat surat kepada seluruh OPD penghasil, kemudian kita himpun dan mengadakan rapat dengan OPD penghasil, selanjutnya hasil rapat kita keluarkan nota dinas,” jelasnya.

  Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Ibnu mengungkapkan, dari berbagai OPD seperti Dinas Perhuhungan 52,64% Dinas Pekerjaan Umum Melampaui 128,06%, sedangkan pendapatan sewa alat berat mengalami penurunan. Dinas Kawasan Cipta Karya 300%, sedangkan Dinas Kebudayaan 65,20% dari sisi Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 157,01%, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 72,4% sewa tanah. Untuk Dinas Peternakan 13% bersumber dari pemotongan hewan di Banjarsari karena masih adanya sengketa tanah.

Menanggapi hal itu, Lasuri selaku pimpinan rapat menyarankan, Bapenda jangan memberi target ke OPD terlalu tinggi, ia meminta pihaj Bapenda bisa menjelaskan terkait target yang di bebankan kepada OPD penghasil.

“Kalau dari OPD penghasil kok mbresetnya jauh, tapi kalau dari Bapenda ya wajar saja tidak memenuhi targetnya,” tegasnya.

  Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Menurut Lasuri, apa yang di targetkan terlalu ambisius. Ia mencontohkan, Rumah Sakit Kepohbaru yang tergolong baru harus mendapatkan hasil 30miliar. Tapi, fakta yang terjadi hanya mendapat 5miliar.

Tinggalkan Balasan