Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Laksanakan Bimtek Peningkatan Pembangunan Sanitasi Aman dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045

Img 20240305 004306 Copy 480x270
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya I Nyoman Gunadi saat membuka Bimtek 29/2/24.

I Nyoman mengatakan Arah pembangunan Indonesia Emas sektor sanitasi dalam RPJPN 2025-2045 yaitu pemenuhan akses sanitasi melalui rantai layanan yang dikelola secara aman, berkelanjutan, dan inklusif sesuai dengan karakteristik wilayah.
“Akses sanitasi aman menjadi penting dikarenakan kunci keberhasilan Pemerintah dalam menyediakan layanan sanitasi yang komprehensif dan berkelanjutan dari aspek kesehatan universal, ekonomi pembangunan dan dignity suatu peradaban bangsa dan negara. Apabila akses layak dan aman tidak tercapai maka dapat dikaterogikan menjadi sanitasi yang buruk yang mempunyai banyak dampak negatif baik nyata maupun potensial terhadap masyarakat dan perekonomian nasional. Sehingga langkah menuju ekonomi tangguh dalam sanitasi aman memerlukan kemudahan dalam mengakses jamban, ipal komunal dan peningkatan pelayanan dan pengolahan lumpur tinja serta penggunaan kembali lumpur tinja yang sudah dikelola.”katanya.

Img 20240305 004237 Copy 414x163
Para peserta Bimtek “Peningkatan Pembangunan Sanitasi Aman dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”

Menurut Nyoman Berdasarkan data BPS (2023) capaian akses sanitasi layak di Provinsi Jawa Timur mencapai 83,73 %. Masih terdapat gab terhadap target perumahan dan kawasan permukiman Provinsi Jawa Timur tahun 2024 sebesar 11,27%. Masih ada 8 Kabupaten /Kota yang belum ODF (Kab Jember, Kab. Sutubondo, Kab. Probolinggo, Kab.Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kab. Sumenep, Kota Probolinggo dan Kota Pasuruan).
“Pada tahun 2021 terdapat 1574 SPALD-T Skala Permukiman terbangun di Provinsi Jawa Timur dengan Total 42.722 SR (Sambungan Rumah) terlayani (data RISPAL Provinsi Jawa Timur, 2022). Masih banyak IPAL Komunal yang memiliki keberfungsian dibawah 80% sehingga dikatakan kurang optimal. Sehingga diperlukan prioritas pembangunan sistem terpusat (perpipaan), penguatan sistem pendataan dan pengambil kebijakan berbasis spasial, reformasi tata kelola dan menciptakan ekosistem yang mendorong penyelenggaraan SPALD yang berkelanjutan.”tuturnya.

  Pj Bupati Bojonegoro Hadiri rapat Koordinasi Lintas Sektor Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Kementerian Agraria

Lanjut Nyoman Dalam rangka peningkatan dan pemahaman serta kapasitas SDM terkait penyelenggaraan SPALD yang berkelanjutan, maka Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur melaksanakan Bimbingan Teknis yang bertujuan,
“Meningkatkan pemahaman pemerintah daerah untuk mewujudkan sanitasi aman dan berkelanjutan melalui pengelolaan air limbah domestik skala kota dan regional
Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip pengelolaan sanitasi aman berkelanjutan di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil di Provinsi Jawa Timur
Mampu menciptakan dan mewujudkan peran dunia usaha/swasta melalui penciptaan pasar sanitasi aman
Mengetahui dan mampu menerapkan alternatif teknologi pengolahan air limbah tepat guna baik konvensional atau fabrikasi.” Ucapnya.

Nyoman berharap Bimtek tersebut dapat memanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pemenuhan akses sanitasi aman, berkelanjutan dan inklusif sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

  Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah

Sementara kegiatan bimtek denga materi tentang pengelolaan air limbah regional IPAL Sewon, pengelolaan sanitasi aman berkelanjutan di wilayah pesisir dan pulau -pulau kecil di provinsi jawa timur, peran dunia usaha/swasta dapat diwujudkan melalui penciptaan pasar sanitasi aman, teknologi ipal fabrikasi, dan jenis pompa air limbah.(Moelyana-red).

Tinggalkan Balasan