Ia menjelaskan, Kabupaten Bojonegoro juga telah melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan, seperti aplikasi Satelit untuk integrasi telemarketing Puskesmas dan integrasi PSC 119 dengan Damkar dan BPD. “Kami juga telah menerapkan sistem informasi kesehatan darurat terpadu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kegawatdaruratan medis,” jelas dr. Ninik.
Selain itu dr Ninik dihadapan Menko PMK dan Dirjen serta para undangan memaparkan beberapa program kesehatan yang telah dilakukan, seperti program pemberian makan bergizi gratis untuk menekan angka stunting, program Quick Queen untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC, dan program cek kesehatan gratis untuk seluruh penduduk Kabupaten Bojonegoro.
Ia mengungkapkan, berencana untuk melakukan transformasi rumah sakit dari kelas B menjadi kelas A. “Kami berharap dengan transformasi ini, kami dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” pungkas dr. Ninik.