Saya ingin mengajak pada saat-saat seperti ini sesungguhnya jangan ada kecenderungan apalagi melakukan menimbun obat. Jangan ada yang melakukan menimbun oksigen. Lengkap tentu dengan tabung atau silindernya.
“Ayo sekarang kita baktikan diri kita semua untuk memberikan terbaik bagi masyarakat yang memungkinkan bisa kita layani,” tutup Khofifah.
Dalam kesempatan ini, Kapolda Jatim juga menyampaikan dalam menjaga stabilisasi kebutuhan obat dan oksigen agar pendistribusiannya sampai ke bawah, sampai ke lini terdepan, di Puskesmas, di toko-toko atau masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga.
Terkait itu semua, Kapolda Jatim telah membentuk Satgas dan membentuk tim. Oleh karena itu, Kapolda menghimbau kepada seluruh masyarakat, kalau membutuhkan obat-obatan dan oksigen datang ke Rumah Sakit Umum Daerah, datang ke Puskesmas, datang ke toko-toko yang telah ditentukan.
“Masyarakat jangan membeli untuk dirinya sendiri ataupun lebih-lebih menjual dengan mengambil keuntungan dalam situasi seperti ini,” tegas Kapolda.
Forkopimda Jatim akan selalu berkomitmen menyediakan kebutuhan tersebut, yaitu ketersediaan distribusi dan stabilitas harga sesuai dengan aturan yang ada.
“Untuk sanksi semua sudah diatur dengan undang-undang, tetapi sekarang ini bukan masalah sanksinya tetapi niat dari masyarakat untuk menimbun, menyimpan obat-obatan dan oksigen, meskipun dirinya tidak kena, itu hal yang salah,” jelas Irjen Pol Nico Afinta dihadapan awak media.
“Apalagi ada oknum-oknum yang menimbun untuk dijual dan mendapatkan keuntungan yang lebih, baik yang menimbun obat-obatan, maupun oksigen. Tim diseluruh Jawa Timur baik dari Polda maupun Polres, bersama-sama untuk menanggulangi itu,” tandasnya.
Kapolda berpesan kepada seluruh masyarakat, untuk yakin bahwa pemerintah sudah menyiapkan, dan semua sedang berupaya untuk menyiapkan hal tersebut.
“Jangan panik, tetap tinggal di rumah, patuhi 5-M, Jaga diri, Jaga Keluarga, dan Jaga Negara,” pungkas orang nomor 1 di kepolisian Jawa Timur itu.(Red/Hum)
Editor : Didik Sap