MMCNEWS.ID | Sebanyak 50 siswa-siswi SMA sederajat di Kabupaten Jombang yang tergabung dalam program Legislator Muda mendapatkan kesempatan emas bertemu langsung dengan Anggota DPR RI Abdul Halim Iskandar.
Pertemuan yang berlangsung di sela-sela kunjungan kerja Gus Halim ini menjadi momen berharga bagi para peserta yang sebelumnya telah mengikuti Sekolah Legislator Sehari (SLS) yang diinisiasi oleh Rumah Pemuda Inspiratif (Rumpi).
Dalam pertemuan hangat yang digelar di Graha Gus Dur, Denanyar, Jombang, Kamis (10/4/2025), politisi yang akrab disapa Gus Halim ini tidak hanya berdialog langsung dengan para legislator muda. Ia juga menyematkan pin emas sebagai simbol semangat dalam mengemban peran mereka.
Selain memberikan sosialisasi mengenai 4 pilar MPR RI, mantan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) itu juga menyampaikan pesan-pesan inspiratif kepada para pelajar. Gus Halim menekankan pentingnya inovasi dan improvisasi bagi generasi muda saat ini.
“Anak muda sekarang harus bisa berinovasi dan improvisasi, karena ke depan kita akan dihadapkan dengan tantangan bukan lagi sesama manusia, tapi artificial intelligence,” ujar Gus Halim di hadapan para peserta.
Ia juga menyoroti pentingnya digital mindset bagi 50 pemuda yang tergabung dalam Legislator Muda dan Rumpi. Menurutnya, kemampuan untuk berdampingan dengan perkembangan teknologi adalah sebuah keharusan. Gus Halim pun menyatakan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif dan pengembangan program-program yang diusung oleh Rumpi.
“Rumpi harus mulai mengembangkan bidang digitalisasi dan mengimbanginya dengan pengembangan talenta para anggotanya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing,” lanjutnya.
Sesi tanya jawab menjadi ruang interaktif di mana para peserta menyampaikan berbagai isu yang menjadi perhatian mereka. Tiara, salah seorang peserta, mengungkapkan kekhawatirannya terkait perlindungan hak cipta dan royalti bagi para kreator dan ilustrator, terutama di tengah maraknya pembajakan karya digital.
“Sebagai kreator, saya sering khawatir karya saya dibajak. Saya ingin tahu bagaimana perlindungan hukum untuk hak cipta dan bagaimana sistem royalti bisa ditegakkan dengan adil,” tanyanya.