Sementara itu, Naza, peserta lainnya, mengangkat isu sosial mengenai strategi konkret dalam penanganan kemiskinan di daerah. “Kemiskinan masih jadi masalah besar di sekitar kita. Saya ingin tahu, bagaimana cara pemerintah memastikan bantuan itu tepat sasaran dan benar-benar membantu masyarakat,” ujar Naza dengan antusias.
Captain Rumah Pemuda Inspiratif (Rumpi), Taqwalun Chusnul Chuluq, menjelaskan bahwa pertemuan dengan Gus Halim ini merupakan bagian dari rangkaian panjang pembinaan dan penguatan kapasitas bagi para anggota Legislator Muda.
Setelah mengikuti SLS, para pelajar ini mulai diperkenalkan dengan praktik legislasi di lapangan melalui partisipasi dalam berbagai agenda legislatif.
“Ini bukan sekadar seremoni. Pertemuan dengan Gus Halim menjadi langkah awal untuk membuka cakrawala berpikir mereka tentang bagaimana proses legislasi berlangsung, serta pentingnya partisipasi aktif pemuda dalam demokrasi,” kata Taqwalun.
Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya memahami peran anggota dewan secara teoritis, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berdiskusi, menyampaikan aspirasi, serta menyuarakan ide dan solusi terkait isu-isu nyata di lingkungan mereka.
“Kami ingin Legislator Muda ini benar-benar menjadi kader pemimpin masa depan yang melek isu, kritis, dan punya empati. Maka dari itu, keterlibatan mereka dalam kegiatan reses dan sosialisasi 4 pilar MPR RI adalah bentuk pengenalan nyata terhadap dunia legislasi,” tegasnya.
Taqwalun juga menyampaikan bahwa Rumpi akan terus mendorong program-program yang mendekatkan generasi muda dengan proses kebijakan publik dan pembangunan daerah. Tujuannya adalah untuk melahirkan lebih banyak pemimpin yang berasal dari akar rumput dan memahami betul kebutuhan masyarakat.
Reporter: Jum