Krisis Solar di Boven Digoel: Sopir Angkutan Umum Terjebak dalam Permainan Oknum

Sopir angkutan umum berharap agar perhatian lebih diberikan kepada mereka, demi memastikan distribusi BBM subsidi berlangsung adil dan transparan. Tanpa langkah nyata untuk menuntaskan praktik tidak sehat ini, sopir akan terus berjuang dalam kesulitan yang seharusnya dapat dihindari.

Pada waktu yang berbeda, Mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Asisten II Pemerintahan Kabupaten Boven Digoel, Drs. Sadrak Thoni, MM, menanggapi permasalahan BBM subsidi. Menurutnya bahwa kelangkaan solar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah tidak berjalan efektif, sehingga distribusi BBM solar cepat habis dan menjadi langka.

“Kedua, faktor supply and demand juga berperan. Jika kebutuhan di kabupaten meningkat sementara penyediaan stok solar minim, pemerintah kabupaten perlu mengajukan surat kepada Pertamina untuk menambah kuota solar,” sambungnya.

Kemudian Drs. Jeffry Hanny Isaak Nirahua, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemda Boven Digoel juga menambahkan, “BBM berjenis subsidi ini memang menjadi permasalahan yang cukup besar dan sudah lama terjadi di wilayah ini. Cukup banyak oknum yang mempermainkan BBM subsidi, sehingga masyarakat yang seharusnya memiliki hak penuh justru cukup sulit mendapatkannya. Ini adalah tantangan yang perlu segera ditangani agar distribusi bisa berjalan lebih baik dan adil”. ***

Tinggalkan Balasan