Lutfi menjelaskan, untuk peserta kontes diambil dari 28 kecamatan, di mana setiap kecamatan mengirimkan 5 sapi, 2 kambing dan 2 domba sesuai kategori yang dilombakan. Pendaftarannya dilakukan melalui petugas teknis peternakan di wilayah kecamatan masing-masing.
“Selain penilaian kuantitas ternak dengan ditimbang, dan diukur, penilaian kesehatan hewan juga menjadi penilaian utama. Setelah penilaian dan penjurian akan dilaksanakan sarasehan maka para peternak Bojonegoro diharap bisa mempergunakan kesempatan yang Pemkab berikan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peternak kambing asal Desa Kuniran Kecamatan Purwosari, Ervan membeberkan bahwa ia kali pertama mengikuti kontes. Ia mengaku beternak mulai tahun 2014. Dirinya berharap dengan adanya kontes semacam ini dapat meningkatkan minat para kaum muda bahwa berternak itu menghasilkan.
“Saya bawa domba cross texel untuk kontes ini, baru kali ini saya ikut kontes. Semoga setiap tahun Pemkab adakan kontes serupa,” pungkasnya. [ai/nn]