Selama ini petani kopi melakukan aktifitasnya mandiri tanpa pembinaan yang representatif, sehingga perlu adanya turun tangan dari para penggiat ini, untuk itu organisasi ini akan segera kita legalitaskan, untuk penguatan kiprahnya.
Lanjutnya, Pembinaan yang kita lakukan tidak hanya sekedar slogan, bukan retorika belaka, namun kami sudah bergerak hampir dua tahun ini dengan melakukan inventarisasi petani, pendataan, pengkajian ilmiah, sarasehan, pelatihan/bimtek mandiri dan lain-lain, dan malam ini dengan barokah Bulan Ramadhan ini kita bulatkan tekad membentuk wadah LPPKJ.
Jangan khawatir kawan- kawan sudah memiliki sertifikasi keahlian profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi ,(BNSP) dan jiwa pengabdiannya sudah teruji, kata Sekretaris Badan Pembudayaan Angkatan 45 ini
Hal ini juga , masih menurut Sujatmiko, sekaligus sebagai sumbangsih kita kepada pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Jember yang akan segera menasbihkan Jember sebagai *Pusat Kopi Robusta Nasional*, dengan mengedepankan kearifan lokal serta pelibatan petani kopi rakyat secara keseluruhan.
“Ibarat gayung bersambut Bupati Jember Hendy Siswanto menyambut baik gagasan kami untuk mengangkat perekonomian rakyat khususnya petani kopi dan penggiat kopi di Jember.”pungkas Sujatmiko mantan Dirut PDP Kahyangan. (Ratri/Mul)
Sumber : Siswandi
Editor : Didik Sap