Bojonegoro – Pembangunan di bidang peternakan merupakan salah satu jalan mewujudkan swasembada atau kemandirian pangan. Kemandirian pangan menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berkomitmen mewujudkannya melalui berbagai program dan kebijakan yang strategis.
Di Bojonegoro usaha peternakan saat ini kembali bergairah sejak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai terkendali. Harga komoditas peternakan mulai stabil, kondisi demikian diharapkan para peternak masih tetap bersemangat dalam mengembangkan usahanya. Walaupun demikian, selalu waspada dan tetap berantisipasi sewaktu-waktu jika ada permasalahan alam (kekeringan dan penyakit) dengan tata kelola dan manajemen yang intensif. Perkembangan peternakan di Kab. Bojonegoro selama 3 tahun terakhir sangat pesat mengalami pertumbuhan 0,24% untuk sapi, kambing 0,42%, dan domba 3,14%.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan menyelenggarakan kontes dan pameran ternak tahun 2024. Diikuti 28 Kecamatan peserta, kontes dan pameran ternak menampilkan komoditas unggulan diantaranya sapi ekstrim, sapi cross calon indukan, sapi pedet calon kereman, sapi PO calon indukan/indukan, juga kambing PE dan domba lokal bertempat di pasar hewan Desa Kedungbondo Kecamatan Balen.
“Pasar ternak ini seharusnya bisa menjadi tempat wisata” jadi bukan hanya tempat untuk transaksi jual beli hewan ternak, namun bisa menjadi tempat wisata, ujar Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto saat sambutan dalam acara tersebut. Jadi anak-anak nantinya bisa belajar tentang hewan ternak misalnya, akan tetapi pasae hewan ini harus kita jaga, kita rapikan dan kita bersihkan, jadi semakin bersih tempat dagang kita saya yakin orang akan tertarik datang kemari,” kata Adriyanto Rabu (20/11/2024) dalam sambutanya.