Sementara itu di tempat yang sama, Kiyai Misbahul Muin dalam tausiyahnya menceritakan tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW dan sejarah Maulud dan Maulid. Ia menjelaskan bahwa Maulid adalah hari lahir, sedangkan Maulud adalah waktu Nabi Muhammad SAW lahir. Selain itu Kiyai Misbahul menjelaskan perbedaan Maulid, Maulud, dan Milad
“Maulid Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang biasanya dirayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa sebutan Maulud yakni Waktu Nabi Muhammad SAW lahir, yaitu bulan Rabiul Awal. Beda lagi dengan Milad, kalau milad itu Ulang tahun, yang dalam konteks ini berbeda dengan Maulid dan Maulud.
Kiyai Misbahul Muin juga menekankan pentingnya menjaga sejarah dan peradaban Nabi Muhammad SAW agar tidak dibelokkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Kiyai Misbahul Muin, juga menyinggung tentang haul untuk ulama, yang merupakan hari kematian dan peringatan waktu dan tahun.
“Tema tausiyah kali ini sangat relevan dengan contoh dan harapan Nabi Muhammad SAW, terutama terkait dengan kepedulian terhadap anak yatim dan para janda. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap kaum lemah dan selalu memberi makan bagi janda dan anak yatim setiap hari,” bebernya.
Dalam kesempatan ini, Kiyai Misbahul Muin juga mengingatkan bahwa tidak ada manusia di dunia yang mampu dan bisa seperti Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah makhluk paling agung dan mulia di dunia. (Red/Dik).