Polemik Ayam di Pandantoyo Terus Berlanjut, BPD dan Warga : Hukum Harus di Tegakkan dengan Adil dan Benar

Img 20240222 Wa0007

Menurut BPD, yang lebih ironis lagi dengan adanya persoalan yang menimpa pelaku, kenapa kok tidak ada rasa penyesalan maupun rasa bersalah. Setelah ada putusan sela dari hakim. Bahkan merasa hebat, dan tidak pernah melakukan kesalahan.
“Padahal banyak yang tahu. Kok kesanya ada yang melindungi. Padahal sudah beberapa kali kejadian atau peristiwa yang sama meskipun berakhir begitu saja,” ucap BPD heran.

Bahkan BPD menjelaskan adanya korban yang sudah mengeluh dan menyampaikan terkait hal itu. BPD mencontohkan salah seorang yang mencuri batang pohon aja di penjara.

“Oh berarti ada sesuatu yang perlu di luruskan,” ucapnya.

Yang lebih heran lagi dengan adanya kejadian itu, BPD menyebut, banyak warga yang ingin melakukan perbuatan yang sama. “Akan melakukan pencurian ayam,” katanya.

  KPUD Boven Digoel Gelar Rapat Koordinasi Bersama LO Paslon Bupati dan Wakil Bupati

Ini petingnya sebuah pembelajaran hukum bukan masalah nilai kerugian materil. Namun, dampak sosial di masyarakat terus bagaimana Ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan malah membela sebuah kejahatan seperti santer yang beredar.

Selain itu saat di ruang rapat ketua BPD menyerahkan keputusan ke semua undangan yang hadir. Apakah kasus ini berhenti di sini atau dilanjut sesuai hukum yang berlaku ????

Tanpa di komando warga undangan yang hadir menjawab dengan kompak.

“Keadilan dan kebenaran harus di tegakkan. Proses hukum harus di lanjut sampai tuntas,” teriak salah seorang warga.

“Demi tegaknya hukum yang berkeadilan harus di lanjut. Biar ada status hukum yang jelas. Agar tidak menjadi bola liar,” saut warga lainya di ruang rapat.

  Jurnalis Tetap Mengambil Peran, Pastikan Pilkada 2024 di Bojonegoro Sesuai Koridor

Terpisah salah seorang tokoh masyarakat, dengan kalimat penuh harap persoalan yang terjadi agar segera terselesaikan dengan baik dan jelas. Ia mengungkapkan dengan adanya kejadian tersebut menjadikan keresahan bagi warga masyarakat terutama para korban yang pernah mengalami.

“Dulu ada lo mas kejadian lucu, ya si S itu, saat kepergok hendak bawa kambing. Saat di tanya apa jawabnya? Aku nemu tampar la weduse katut,” ungkap dia sambil tertawa.

Ia menambahkan, dengan adanya kejadian tersebut ia mengakui banyak warga masyarakat yang mengeluh kepada dirinya.

Disinggung, terkait kehadiranya di rapat undangan, sebagai tokoh hanya memberi supory kepada warga yang terlibat maupun kepada penegak hukum.

“Apa boleh buat masyarakat semakin resah melihat proses hukum yang berlangsung di rasa masih belum bisa mewakili keadilan,” ucapnya. (Red/Tim).

Tinggalkan Balasan