Ribuan Peserta Ikuti Upacara HJB ke 348, Bupati: Sinergi adalah Energi Kolektif

  • Bagikan

Bojonegoro – Dengan Mengambil Tema  “Bersinergi untuk Mandiri” Kabupaten Bojonegoro merayakan momen bersejarah yang ke-348 dengan semangat kebersamaan dan keberlanjutan. Rangkaian upacara peringatan Hari Jadi Bojonegoro ke-348 berlangsung khidmat namun tetap meriah bertempat di Alun alun Kebanggan Bojonegoro, Jawa Timur. Pada Senin (20/10/2025).

Acara puncak peringatan HJB ini tidak hanya merayakan usia Kabupaten Bojonegoro yang semakin matang, tetapi juga dirangkai dengan peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80.

Dua momentum bersejarah ini menjadi refleksi atas jatidiri, daya tahan, dan semangat Gotong Royong yang tak pernah padam.

Upacara dihadiri oleh jajaran penting mulai dari Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro beserta pasangan, Forkopimda beserta pasangan, Kepala OPD, serta tamu undangan seperti perwakilan organisasi se-Bojonegoro, juga Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Bojonegoro.

  Rangkaian HJB, Bupati dan Wabup Ziarah di Dua Lokasi

Ribuan peserta dari ASN, Pramuka, perwakilan siswa-siswi SMA, dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan turut memadati alun-alun, menambah semarak peringatan.

Acara inti berlangsung khidmat, ditandai dengan penghormatan kepada lambang Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, “Jer Basuki Mawa Beya,” dan lambang Kabupaten Bojonegoro, “Jer Karta Raharja Mawa Karya,” yang melambangkan kerja keras dan sinergi adalah kunci kemakmuran dan kesejahteraan.

Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan kembali esensi dari tema peringatan tahun ini: Sinergi adalah Energi Kolektif.

“Tema peringatan hari jadi Kabupaten Bojonegoro tahun ini adalah Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri, sejalan dengan tema hari jadi Jawa Timur, Jatim Tangguh Terus Bertumbuh.

  Simbol Persatuan, Pohon Beringin dari PJI Bojonegoro Warnai HJB ke-348

Keduanya mengandung pesan bahwa kemajuan tidak pernah lahir dari kerja sendiri, tetapi dari sinergi seluruh elemen: Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas atau kelompok masyarakat,” ujar Bupati Wahono dengan penuh semangat.

Bupati Wahono juga menyoroti peran Bojonegoro yang kini berusia 348 tahun sebagai lumbung pangan dan energi nasional, seraya memaparkan upaya strategis Pemkab dalam mengatasi tantangan daerah, seperti kemiskinan, peningkatan kualitas pembangunan manusia, dan kesenjangan wilayah.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan