Viral  

Semburan Air di Sidomulyo Ditutup Dengan Beton, Anehnya Banyak Warga Datang Membawa Botol , Ada Apa??

Bojonegoro | MMCNews.Id , – Heboh adanya sumur bor berkedalaman 60 meter yang berada di dusun sanggar lor rt 22/07 turut desa sidomulyo kecamatan kedungadem akhirnya di tutup dengan menggunakan beton decker berukuran 90. Agar semburan air yang keluar tidak tumpah dan meluber ke mana-mana serta dipasang pembatas police line (garis polisi).

Pun demikian saat awak media dilokasi mencoba menggali informasi dari warga sekitar maupun pemilik sumur bor tersebut, bagaiman awal muasal terjadinya, hingga menyebabkan sumber air yang di bor dikedalam 60 meter bisa menyembur sampai setinggi pohon mauni, Pada jum’at (26/08/2021).

Menurut Samirin (60) pemilik sumur saat ditemui awak media menceritakan, bahwa sumur bor yang sekarang menumpahkan air yang begitu tingginya sampai menjadi viral sekiranya untuk persiapan kebutuhan saat musim kemarau. Karena sumur bor yang dia miliki saat kemarau tidak mampu mencukupi.

“Gawe musim ketigo mas, nek sumur yo enek tapi, gak cukup. Garai sumbere cilik.”ujar Samirin. (Buat kebutuhan air dimusim kemarau mas, sumur juga ada tapi, gak cukup. Karena sumber terlalu kecil/Red).

Dijelaskanya, sumur itu dibor hari sabtu 19/08/2021 dan seketika itu juga langsung jadi namun, sumbernya sangat kecil. karena sambil menunggu mesin pompa akhirnya dibiarkan dulu, tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba kemarin malam sekitar sehabis mahgrib menyemburkan air.

Saat ditanya awak media apakah sebelum terjadi peristiwa tersebut mendapat firasat atau mimpi. Samirin pun menjawab “yo gak mas, firasat opo? biasa wae.

“firasat opo mas yo biasa wae, iku karepe mantu pekoro ngesakno nek tigo banyune angel,”katanya. (Firasat gak ada mas, itu keinginan menantu, kasihan kalau kemarau kesulitan air/Red)

Dia juga menambahkan , dengan adanya sumur ini, dari pagi sampai sekarang tidak pernah sepi orang, meskipun hanya sekedar ingin melihat.

Disisi lain Samirin juga merasa heran dan tidak percaya , bagaimana mungkin , sumur yang dibor menantunya tersebut sampai begitu.

Diceritakanya, menantunya yang keseharianya sebagai tukang bor sumur ini habis ngebor sumur di wilayah bojonegoro, karena melihat kondisi setiap musim kemarau kesulitan air akhirnya mampir dan berinisiatif mengebor sumur didepan rumah dengan menggunakan mesin convensional. Karena sumur bor yang diserap menggunakan mesin pompa tak mampu cukupi kebutuhan.

Sementara itu hal senada juga disampaikan Iswahyudi (35) menantu dari Samirin yang berasal dari kabupaten Ngawi.

Tinggalkan Balasan